Surabaya , kabarpos.id – Pemerintah Kota Surabaya memberikan bantuan berupa box culvert kepada seluruh wilayah kota Surabaya agar tidak terjadi bencana banjir atau pun ada genangan air
Namun apa jadinya bila pihak pemenang lelang proyek box culvert asal – asalan dalam melaksanakn pekerjaan pemasangan.
Salah satu bentuk ngawur dan asal – asalan adalah tidak adanya banner proyek yang fungsinya agar masyarakat bisa tau jenis pekerjaan dan berapa anggaran yang sudah di gelontorkan pemerintah, sebab masyarakat punya hak juga untuk mengawasi realisasi pejerjaan.Proyek tersebut dinilai proyek siluman.
Proyek pemasangan box culvert tersebut juga semaunya sendiri dalam pekrjaan, tanpa pemberitahuan ke pada warga langsung menutup jalan dan membongnar jembatan salah satu warga
Karena kurang koordinasi proyek pemasangan box culverr tersebut hampir menjadi penyebab amuk masaa lantaran saat mengawali pekerjaaan tanpa pamit ke rumah warga yang terdampak pemasangan box culvert
Aldi salah satu warga yang jembatannya sudah di hancurkan tanpa pamit langsung naik pitam dan langsung menghentikan pekerjaan yang belum jelas tersebut dan hampir terjadi adu fisik antara warga dan pelaksana proyek
Abdul rokhim ketua RW yang saat itu akan pergi memakamkan mengaku tidak ada pemberitahuan kalau proyek pemasangan box culvert di laksanakan malam itu, dirinya mengaku tidak ada pemberktahuan dari pihak proyek dan saat di tanya PT atau CV apa yang mengerjakam dirinya pun tidak tahu
” Terus terang saya kaget ada kejadian ini, saya tadi mau pergi ke pemakaman ada warga yang meninggal tak taunya ada rameh – rameh di warga bagian timur yang katanya jembataannya di rusak oleh pekerja proyek box culfert” Ungkap ketua RW IV beji pada malam kejadian jum’at,(30/8/24)
Di waktu yang hampir bersamaan awak media menanyakan ke agung salah satu pelaksana proyek bodong terkait kejadian tersebut, tidak ada jawabn yang di dapat daru pelaksana, dirinya hanya bicara bahwa diringa hanya menuruti apa kata pimpinannya
” Mboh mas aku opo jare pimpinna ” Celetuk agung yang di tanya wartawan pada saat kejadian.(red)