Gresik, kabarpos.id – Misteri raibnya pengadaan 20 Ekor Kambing di Desa Kertosono Kecamatan Sidayu masih membuat publik bertanya-tanya.Bungkamnya Kepala Desa Kertosono membuat dugaan kuat Kambing tersebut sudah dijual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dalam pemberitaan sebelumnya, polemik pengadaan 10 ekor kambing betina dan 10 ekor kambing jantan senilai 40 juta itu saat ini belum jelas keberadaan nya.Hazir selaku kepala desa masih membisu saat dikonfirmasi awak media.minggu (23/02/255).
Selain itu,Sikap Camat Sidayu yakni Suwartono juga tidak bisa menjelaskan siapa penerima manfaat kegiatan peningkatan peternakan untuk ketahanan pangan tersebut secara detail by name by address nya.Padahal,pihak Kecamatan sebagai Pembina dan Petugas Monev juga tidak bisa memberikan keterangan secara jelas.
“Bantuan kambing sudah diserahterimakan kepada masyarakat penerima manfaat harapannya bisa bermanfaat kepada penerima manfaat sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup penerima manfaat.” Ungkap Suwartono jumat (21/02/2024).
Namun,saat ditanya siapa penerima by name by address nya.Camat Suwartono tidak mau berkomentar.Pdahal sesuai aturan dan undang-undang keterbukaan informasi yang ada.Pemerintah Daerah maupun Desa harus transparansi dan terbuka terkait kegiatan yang dibiayai oleh uang rakyat itu.
Selain pengadaan kambing,masih banyak kegiatan-kegiatan pemerintah desa Kertosono yang patut di curigai.Hal itu membuat geram Ketua LSM Aliansi Anti Korupsi Independen (AAKI) Sutrisno,SH yang mengatakan akan mengusut tuntas kasus ini dan siap mengawal hingga pelaku/oknum yang terlibat diproses sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku.
*
“Pengadaan Kambing itu bersumber dari uang rakyat, Sesuai undang-undang yang ada harus terbuka dan transparansi.Apa mungkin sudah ada kong kalikong dengan pihak APH terkait sehingga Pemerintah Desa Kertosono seolah kebal hukum.” Cetus Sutris ewe dalam orasinya di depan awk media.
Lebih lanjut, secepatnya beliau akan membuat pengaduan masyarakat (Dumas) terkait hal ini, sekaligus menelusuri apakah benar ada Kong Kalikong ke APH terkait sehingga hal tersebut seolah dibiarkan begitu saja.
(Bersambung/Red)